Zulfikar Hamonangan Anggota DPR RI Komisi VII Bersama Pihak Kementerian ESDM Resmikan Langsung BPBL Di Kecamatan Pinang
Sebanyak tigaribuan masyarakat tidak mampu di provinsi Banten akan menerima bantuan pasang baru listrik dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di tahun ini. Program sinergi dengan Komisi VII DPR RI untuk tahap awal akan disambung kepada 1.771 rumah tangga di Banten dan akan ditingkatkan menjadi 3.255 rumah tangga.
Hal tersebut disampaikan Koordinator Perencanaan Distribusi Tenaga Listrik Nur Hidayanto pada Sosialisasi dan Penyalaan Pertama Program BPBL Provinsi Banten, Kelurahan Kunciran, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Senin (19/08/2024).
“Program ini telah dijalankan sejak tahun 2022 dan dilanjutkan kembali di tahun 2024 dengan target 122.000 rumah tangga se-Indonesja. Apabila anggaran tambahan sudah tersedia akan ditingkatkan menjadi 150.000 rumah tangga yang tersebar di 36 Provinsi,” ungkap Nur.
Nur menyampaikan untuk Kota Tangerang sendiri pada tahun 2022 mendapatkan sebanyak 292 rumah tangga. Realisasi pada akhir tahun 2023, Kota Tangerang mendapatkan sebanyak 480 rumah tangga. Pada tahun 2024 ini, target penerima manfaat di Kota Tangerang adlah sebanyak 517 rumah tangga.
Dalam kesempatan yang sama, Anggota Komisi VII DPR RI Zulfikar Hamonangan berharap agar Komisi VII DPR RI dan Pemerintah terus bermitra dengan PT PLN (Persero) dalam upaya mengembangkan teknologi dan program-program yang bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan. Dalam pernyataannya, dia mengungkapkan pentingnya dukungan dan kerjasama dengan PLN untuk menghadap tantangan yang semakin kompleks di era pergeseran teknologi ini.
"Kita harus menyadari bahwa teknologi terus berkembang. Seiring dengan penandatanganan Paris Agreement oleh Indonesia dan negara-negara lain, kita memiliki kewajiban untuk mengurangi emisi gas rumah kaca," ujar Zulfikar.
Ia mengungkapkan penggunaan energi baru dan terbarukan (EBT) menjadi salah satu fokus utama dalam upaya tersebut. Namun, dia mengakui bahwa peralihan ke pembangkit listrik EBT bukanlah tugas yang mudah. Ke depan, Ia berharap agar kemitraan dengan pemerintah dan PLN dapat terus berlanjut sehingga teknologi ramah lingkungan dapat semakin diperluas dan dimanfaatkan secara maksimal.
Direktur Distribusi PT PLN (Persero) Adi Priyanto menyampaikan pelaksanaan program BPBL merupakan tugas dari Pemerintah Pusat ke PT PLN (Persero) melalui Kementerian ESDM bersama dengan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan yang berkolaborasi bersama mewujudkan kesejahteraan sosial bagi masyarakat tidak mampu di seluruh Indonesia. Ia juga menyampaikan PLN siap untuk mendukung pemerintah, menjalin sinergi, dan kerjasama demi kepentingan masyarakat, bangsa dan negara.
“Semoga sinergi dan kerjasama yang baik ini dapat kita pertahankan dan dapat ditingkatkan lagi di masa yang akan datang demi peningkatan taraf hidup serta kesejahteraan sosial untuk masyarakat tidak mampu di seluruh Indonesia.” Kata Adi.
Siti Anisah (29 tahun) salah satu penerima manfaat BPBL di Kelurahan Kunciran menyampaikan, selama ini dia mendapatkan listrik dari rumah kakaknya. Ia mengaku senang karena telah mendapatkan bantuan listrik gratis dari pemerintah.
"Dulu, kami sering mengalami listrik turun karena terlalu banyak beban. Sekarang, dengan adanya listrik gratis ini, kami bisa menggunakannya sesuka hati tanpa khawatir. Terima kasih banyak untuk program ini," ujar Siti penuh rasa syukur.
Kaisah (66 tahun) yang juga merupakan penerima manfaat BPBL mengatakan selama ini menyalur listrik dari rumah anaknya. Dengan adanya Program BPBL, Ia merasa hidupnya lebih tenang.
“Alhamdulillah, sekarang saya bisa tidur dengan lampu menyala. Dulu kalau mau ambil wudhu, saya matikan dulu lampunya supaya tidak jeglek (mati) " kata Kaisah.
Program BPBL ini diharapkan dapat membawa multiplier effect pada upaya meningkatkan taraf hidup dan kemandirian
masyarakat. Dengan memiliki akses listrik sendiri, masyarakat penerima manfaat BPBL diharapkan tidak lagi tergantung penyediaan listrik dari tetangga.
(Elia)